Nabylla Nurkeke

lala

Minggu, 29 Juli 2012

Teknik Pencarian Efektif dengan Google by Romi Satria Wahono


Mas Romi, saya mencoba melakukan pencarian dengan Google, sayangnya hasil pencarian terlalu banyak sehingga saya malah bingung memilih hasil pencarian yang paling tepat. Mohon pencerahan, pencarian yang efektif di Google itu seperti apa? (Ahmad, Padang)
Meskipun Google menyediakan banyak fitur pencarian, saya yakin tidak banyak dari kita yang menggunakannya pada saat melakukan pencarian informasi. Akhirnya kita kena badai tsunami informasi dari Google yang akhirnya membuat kita bingung sendiri. Kita bahas yuk, teknik pencarian yang efektif itu sebaiknya seperti apa sih.
Secara umum, jenis pencarian di Google ada dua: Basic Search dan Advanced Search.Basic Search adalah fitur pencarian yang sudah biasa kita gunakan yaitu ketika mengakses langsung google.com.
basicsearch.gif
Sedangkan Advanced Search menyediakan berbagai pilihan fitur pencarian baik untuk operator dasar, file format yang ingin kita cari, bahasa, region, dsb.
advancedsearch.gif
Sebenarnya masih sangat banyak fitur pencarian yang bisa kita gunakan, tapi tidak terdapat di menu pilihan Advanced Search. Dengan kata lain kita harus memasukannya query di form pencarian di Basic Search langsung. Nah permainanquery dan operator pencarian ini yang sebenarnya akan kita bahas di artikel ini.
FITUR PENCARIAN DASAR
  1. AND: Mencari informasi yang mengandung kedua kata yang dicari. Bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif berikut:
    ukiran jepara
    ukiran AND jepara
    ukiran+jepara
  2. OR: Mencari informasi yang mengandung salah satu dari kedua kata. Bisa menggunakan salah satu dari dua alternatif berikut:
    tahu OR tempe
    tahu | tempe
  3. FRASE: Mencari informasi yang mengandung frase yang dicari dengan menggunakan tanda “”. Contoh:
    “perangkat lunak”
  4. NOT: Hasil pencarian mengandung kata yang di depan, tapi tidak yang dibelakang minus (-). Contoh di bawah akan mencari informasi yang mengandung kata ikan tapi bukan bandeng.
    ikan -bandeng
  5. SINONIM (~): Mencari kata beserta sinonim-sinonimnya. Contoh di bawah akan membawa hasil pencarian: kendaraan (car) dan sinonim-sinonimnya.
    ~car
  6. ASTERIK (*): Karakter pengganti kata. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: ayam bakar pedas, ayam goreng pedas, ayam masak pedas, dsb
    ayam * pedas
  7. TANDA TITIK (.): Karakter pengganti huruf, angka dan karakter tunggal. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: kopi, koki, kodi, dsb
    ko.i
  8. CASE INSENSITIVE: Pencarian di Google menganggap kapital dan bukan kapital sebagai sesuatu yang sama. Jadi, romi satria wahonoRomi Satria Wahono, atau RoMi SaTrIA waHoNo akan membawa hasil pencarian yang sama
  9. PENGABAIAN KATA: Google mengabaikan keyword berupa karakter tunggal dan kata-kata berikut: a, about, an, and, are, as, at, b, by, from, how, i , in, is, it, of, on, or, that, the, this, to, we, what, when, where, which, with. Apabila kita masih tetap menginginkan pencarian kata tersebut, bisa dengan menggunakan karakter + di depan kata yang dicari (contoh: Star Wars Episode +I), atau bisa juga dengan menganggapnya sebagai frase (contoh: “Star Wars Episode I”)
  10. I’M FEELING LUCKY: Akan membawa kita langsung menuju ke hasil pencarian pertama dari query kita
FITUR PENCARIAN LANJUT
  1. DEFINE: Mencari definisi dari sebuah terminologi. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat adalah berbagai definisi tentang e-learning dari berbagai sumber
    define:e-learning
  2. CACHE: Menampilkan situs web yang telah diindeks oleh Google meskipun sudah tidak aktif lagi. Contoh di bawah akan menghasilkan pencarian kata phppada situs ilmukomputer.com yang ada di indeks Google.
    cache:ilmukomputer.com php
  3. LINK: Menampilkan daftar link yang mengarah ke sebuah situs. Contoh di bawah akan menampilkan daftar link yang mengarah ke situs ilmukomputer.com
    link:ilmukomputer.com
  4. RELATED: Menampilkan daftar situs yang serupa, mirip atau memiliki hubungan dengan suatu situs
    related:romisatriawahono.net
  5. INFO: Menampilkan informasi yang Google ketahui tentang sebuah situs
    info:romisatriawahono.net
  6. SITE: Menampilkan pencarian khusus di suatu situs yang ditunjuk
    java site:ilmukomputer.com
  7. FILETYPE: Menampilkan hasil pencarian berupa suatu jenis (ekstensi) file tertentu. Jenis file yang bisa dicari adalah: doc, xls, rtf, swf, ps, lwp, wri, ppt, pdf, mdb, txt, dsb. Contoh di bawah akan menampilkan hasil pencarian berupafile PDF yang mengandung keyword software engineering
    software engineering filetype:pdf
  8. ALLINTITLE: Menampilkan seluruh kata yang dicari dalam TITLE halaman. Contoh di bawah akan menghasilkan halaman yang memiliki title java programming. allintitle ini tidak dapat digabungkan dengan operator (sintaks) lain. Gunakan intitle untuk keperluan itu.
    allintitle:java programming
  9. INTITLE: Menampilkan satu kata yang dicari dalam TITLE halaman. Contoh di bawah akan menghasilkan halaman yang memiliki title java dan isi halaman yang mengandung kata enterprise
    intitle:java enterprise
  10. ALLINURL: Menampilkan seluruh kata yang dicari di dalam URL. Contoh di bawah akan menghasilkan daftar URL yang mengandung kata java danprogramming. allinurl ini tidak dapat digabungkan dengan operator (sintaks) lain. Gunakan inurl untuk keperluan itu.
    allinurl:java programming
  11. INURL:  Menampilkan satu kata yang dicari di dalam URL. Contoh di bawah akan menghasilkan daftar URL yang mengandung kata java dan isi halaman yang mengandung kata enterprise
    inurl:java enterprise
Pencarian yang kita lakukan akan semakin efektif apabila kita mencoba menggabungkan beberapa operator baik yang ada di fitur pencarian dasar maupun lanjut. Misalnya, kita ingin mencari file-file PDF yang ada di situs www.pdii.lipi.go.id. Maka kita gabungkan dua operator menjadi:
filetype:pdf site:www.pdii.lipi.go.id
caripdfdilipi.gif 
Dewasa ini permainan query pencarian Google banyak digunakan para hacker dancracker untuk mencari berbagai informasi, file, dan konfigurasi yang memiliki lubang keamanan. Aktifitas ini terkenal dengan sebutan Google Hacking. Kapan-kapan kita bahas tentang yang satu ini, setelah kita mahir bermain-main dengan berbagai operator pencarian Google.  
REFERENSI:
  1. http://www.google.com/intl/en/help/basics.html
  2. http://www.google.com/intl/en/help/operators.html
  3. http://www.google.com/intl/en/help/cheatsheet.html

Optimisasi WordPress di Server Traffic Tinggi


Ketika dulu IlmuKomputer.Com menggunakan html statis dan tanpa database, masalah traffic dan optimisasi server tidak terlalu terpikirkan. Masalah mulai muncul di awal Januari 2007, persisnya ketika saya putuskan IlmuKomputer.Com bermigrasi menggunakan CMS. CMS sudah saya pilih yang cukup ringan yaitu WordPress, disamping fiturnya pas terutama yang berhubungan dengan masalah sindikasi, tracking proses “creating new knowledge”, incoming/outcoming link, trackback dan pingback. Tapi ternyata ini tidak banyak menolong ketika seperti biasa 200.000 kunjungan harian (daily hits) membom server IlmuKomputer.Com. Server di datacenter Amrik ambrol dan ketika nekat nerusin hidup di suspended oleh serverhosternya :(
Kesempatan ini saya gunakan untuk sekalian pindah ke server di IIX, alhamdulillah beberapa rekan membantu nyumbang server dan bandwidth. Yang pertama mas Akbar Marwan (the phenomenon dari gundar) di datacenter Telkom-Jakarta, dan yang kedua mas Rizal di datacenter Bandung. Thanks untuk mas Akbar dan mas Rizal, Indonesia akan maju kalau banyak orang baik seperti anda berdua. Tapi ternyata kedua server ini ambrol juga. Server ngos-ngosan, hampir 2 hari sekali saya terpaksa bolak balik mindahin NS ke server yang hidup. Yang pasti bikin om Akbar dan omAnton sibuk berat, karena bantuin ngopeni IlmuKomputer.Com dan berkali kali mindahin backup tarbal ukuran besar ;) Inilah mengapa IlmuKomputer.Com 2-3 minggu belakangan jarang bisa diakses dengan baik oleh rekan-rekan sekalian. Juga yang membuat ratusan email, SMS, dan message YM yang berupa komplen mampir ke laptop saya :(
Dari situ saya mulai mikir sepertinya sudah waktunya harus ngoprek dan mengoptimisasi server. Paling tidak ada 4 titik yang bisa dioptimisasi: Apache, MySQL, PHP dan WordPressnya sendiri. Saya pingin melakukan optimisasi di semua titik, hanya untuk ujicoba, saya coba dulu dari yang mudah. Dari yang saya lakukan di bawah, saya lihat sudah cukup signifikan membuat laju IlmuKomputer.Com menjadi cukup cepat. Ada beberapa hal lain yang sebenarnya masih pingin saya lakukan, cuman pingin sambil memonitor kondisi servernya. Thanks untuk mas Kemas yang meskipun baru balik berdjoeang di Asia Source II sudah berjibaku menemukan banyak resource tentang optimisasi WordPress.
1. OPTIMISASI MySQL
Ini awalnya Anton yang rajin ngoprek. Saya sendiri lihatnya karena yang down duluan selalu MySQL dan bukan Apachenya, jadi dari sini kita gerak. Optimisasi MySQL biasanya hanya terpusat di file /etc/my.cnf. Saya lihat yang cukup penting adalah setting variable max_connections, key_buffer dan table_cache. Setting variable lain selengkapnya seperti di bawah, beberapa nyontek dari tulisan yang ada di list referensi.
max_connections = 500
key_buffer = 256M
max_allowed_packet = 1M
table_cache = 512
sort_buffer_size = 2M
read_buffer_size = 2M
myisam_sort_buffer_size = 64M
thread_cache = 8
query_cache_size = 512M
Sedangkan optimisasi table-table databasenya sendiri bisa menggunakanPhpMyadmin, khususnya fitur Optimize Table. Ada artikel menarik tentang ini di sini.
2. OPTIMISASI WORDPRESS dan PHP
Intinya saya pingin supaya tidak ada query ke database secara terus menerus di IlmuKomputer.Com. Bahasa gampangnya bagaimana membuat page yang dinamik dan banyak query ke database menjadi statik. Ini ternyata ada plugin WordPress yang bisa dipakai, namanya WP-Super-Cache. Instalasinya simple seperti plugin WordPress yang lain, dan ternyata efeknya cukup ampuh.
Teknik caching APC (Alternative PHP Cache) juga bisa digunakan. Berbeda dengan WP-Cache yang merupakan plugin WordPress, APC bisa digunakan untuk code PHP apapun karena dia perlu bermain-main langsung dengan setting php.ini
3. OPTIMISASI SCRIPT WORDPRESS
Optimasi bisa juga dilakukan ke script WordPress, misalnya dengan memperbaiki function call. Ini juga cukup menarik dilakukan, meskipun tidak se-ngefek pakai WP-Cache atau APC. Teknik ini tertulis lengkap di:http://elliottback.com/wp/archives/2006/07/27/optimizing-wordpress-performance-speed/
Teknik lain optimisasi script wordpress adalah dengan usaha mem-freeze pemanggilan $now, sehingga tidak terload berulang-ulang. Teknik ini efektif khususnya berhubungan dengan query post WordPress. Sudah ada pluginnya, bisa didownload dari http://txfx.net/code/wordpress/post-query-accelerator/ Instalasi juga sangat mudah karena tinggal upload ke /wp-content/plugins dan klik activate di menu administrasi WordPress.
4. OPTIMISASI APACHE
Optimisasi lengkap ada di http://httpd.apache.org/docs/1.3/misc/perf-tuning.html. Saya sendiri baru sempat ngoprek variable MaxClients, yang lainnya belum nyoba.
5. MIRRORING WORDPRESS
Jujur saja saya belum benar-benar paham teknik mirroring wordpress ke berbagai server. Hanya untuk mirroring wordpress dengan model P2P software, ternyata bisa pakai The Coral Content Distribution Network. Cukup menjanjikan, tapi sayangnya saya sendiri belum nyoba.
6. PENGGUNAAN SQUID
Mas Harry Sufehmi sudah menulis lengkap tentang penggunaan SQUID untuk server traffic tinggi di situsnya. Lengkap dengan implementasi untuk IlmuKomputer.Com :)
Yang saya tulis pasti banyak salah, karena core competence saja bukan di server tunning and optimization ;) Tulung koreksi dan masukan dari rekan-rekan sekalian yang ahli di bidang ini. Itu dulu, maturnuwun atas perhatiannya, saya akan “kembali ke laptop” dulu.
REFERENSI:
ttd-small.jpg

Ayo yang mau tau tentang komputer yang mempunyai tema (7 Langkah Mudah Membuat Multimedia Pembelajaran) buka artikelnya yaa sobat :)


7 Langkah Mudah Membuat Multimedia Pembelajaran

by Romi Satria Wahono
multimediapembelajaran.gifMeskipun ada sedikit masalah di udara, alhamdulillah Seminar tentang Multimedia Pembelajaran di Udinusberjalan lancar. Seminar ini cukup heboh karena jumlah total peserta sekitar 1400 orang yang terbagi menjadi beberapa lokasi. 500-600 pendaftar pertama menempati kursi-kursi di Hall lantai 3 kampus Udinus, sebagian peserta ada di gedung D, dan sebagian yang lain ada di kota lain secara teleconference atau dengan media TV. Acara ini juga disiarkan secara langsung oleh TVKU, perusahaan TV lokal yang memiliki ijin siaran di wilayah Jawa Tengah. Karena peserta 80% adalah guru SD, SMP dan SMA (dan yang sederajat) yang datang karena ingin mendapatkan pengetahuan berhubungan dengan pengembangan multimedia pembelajaran, saya membawakan topik materi agak berbeda dari biasanya.
Materi kali ini saya pertajam ke langkah taktis pengembangan dan usaha memotivasi bapak ibu guru yang hadir untuk mengembangkan multimedia pembelajaran. Success story para bapak ibu guru yang memenangkan berbagai lomba level nasional dan internasional juga saya sampaikan, termasuk personnya saya tampilkan. Kebetulan acara seminar ini bersamaan dengan launching KOMED (Komunitas Multimedia Edukasi) yang beranggotakan pemenang-pemenang berbagai lomba pengembangan multimedia di tanah air. Jadi teman-teman pengembang multimedia pembelajaran juga banyak yang ikut hadir.
Apa saja 7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran itu? Penjelasan lengkap ada di bawah.
1. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:
  1. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti:OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb.
  2. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge(pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge(know how, rule of thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Sayangnya saya masih belum bisa nemukan yang selevel dengan itu untuk opensource-nya. Kita juga bisa menggunakan software yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.
2. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR
Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu  meningkatkan pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat bahwa tujuan utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah mempersulit siswa. Ketika guru biologi ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan supaya bisa dipahami siswa, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa nggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan ;) Alangkah lebih baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas. Ini salah satu contoh bagaimana media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi. Dalam sertifikasi guru, pemanfaatan media pembelajaran seperti pohon itu, atau kecoak dikeringkan, dsb tetap mendapatkan poin penilaian yang signifikan.
3. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)
storyboard.gifSusun alur cerita ataustoryboard yang memberi gambaran seperti apa materi ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboarditu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboardprofessional. Untuk storyboard sederhana, saya berikan contoh karya pak ismudji  dari SMA Bontang, Kaltim (ismudji-storyboard.pdf). Sedangkan yang agak kompleks, bisa dilihat dari yang dibuat teman-teman di Brainmatics dan IlmuKomputer.Com untuk konten Rekayasa Perangkat Lunak (rpl-storyboard.pdf)
4. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!
ppt-termodinamika.gifJangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan Openoffice Impress atauMicrosoft PowerPoint anda. Mulai buat slide pertama, isikan bahan ajar yang ingin anda multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di slide slide berikutnya, mulai mainkan image, link dengan gambar, suara dan video yang bisa kita peroleh dengan gampang di Internet. Bisa juga memanfaatkan situshowstuffworks.com untuk mencari ide :) Jangan lupa juga bahwa banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang berkualitas tinggi. Gambar disamping saya ambil dari karya pak Teopilus Malatuni, guru SMAN 1 Kaimana Papua Barat yang dibuat dengan tool sederhana, bisa mendapatkan skor signifikan di lomba dikmenum tahun 2007. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang menyerah. Tidak ada ilmu pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua melewati proses panjang.
5. GUNAKAN TEKNIK ATM
termodinamika.gifTerapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Usahakan sering melihat contoh-contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image yang tersedia secara default. Apabila masih kurang puas:
  • Cari dari berbagai sumber
  • Buat sendiri apabila mampu
Saya berikan contoh bagaimana perdjoeangan mas Heru Suseno, guru fisika dari SMA Negeri 2 Madiun. Mas Heru ini dengan seriusnya menerapkan ATM dengan mencoba meniru tampilan Microsoft Encarta di tahun 2006. Tahun 2007 beliau sudah berhasil memperbaiki dan memodifikasi karya untuk selevel Encarta, tapi sudah tidak nyontek Encarta lagi :)
6. TETAPKAN TARGET
Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan. Untuk lomba dan award, paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa kita jadikan target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan nasional di berbagai daerah saat ini saya lihat mulai marak menyelenggarakan berbagai event lomba di tingkat lokal.
  • Teacher Innovation (Microsoft): Sekitar Mei
  • Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (Dikmenum): Sekitar Oktober
  • eLearning Award (Pustekkom): Sekitar September
  • Game Technology Competition (BPKLN): Setahun 3-4 kali di berbagai universitas
  • dsb
7. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY
Dari pengalaman menjadi juri lomba di berbagai event, saya lihat kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini: 
  1. Berani mencoba dan mencoba lagi
  2. Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
  3. Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas
gamelan.gifSaya berikan contoh bagaimana pak Joko Triyono, guru kesenian dari SMA prembun berdjoeang sampai akhirnya menikmati banyak penghargaan di berbagai event. Saya ingat benar karya pertama beliau tahun 2005 berformat HTML, masih polos sekali, bahkan beberapa halaman error karena salah link. Kemudian beliau belajar dari awal menggunakan software presentasi dan akhirnya tahun 2007 beliau berhasil menghasilkan produk yang sudah siap jual dalam tema Musik Gamelan. Beliau rekam satu persatu puluhan peralatan gamelan jawa, dan dimasukkan ke multimedia pembelajaran yang beliau buat. Dahsyatnya kita bisa nanggap wayang tanpa gamelan dan gending asli, cukup dengan software itu saja, asal dimainkan banyak orang dengan masing-masing memilih satu jenis gamelan.
Tentu tidak ada kata mudah dalam berdjoeang, paling tidak 7 hal diatas adalah langkah yang cukup mudah ditempuh dan pada kenyataannya banyak yang berhasil berkarya karena tekun dan pantang menyerah mengulang-ulang 7 hal itu.
Bagi bapak dan ibu guru, selamat berdjoeang!
ttd-small.jpg